Babylon’s Fall: Kegagalan Epik Di Tengah Ekspektasi Tinggi

Babylon’s Fall: Kegagalan Epik di Tengah Ekspektasi Tinggi

Setelah dinanti-nantikan sejak pengumumannya pada tahun 2018, Babylon’s Fall akhirnya hadir di pasaran pada bulan Maret 2022. Sayangnya, game terbaru dari PlatinumGames ini disambut dengan kritik pedas dan penjualan yang mengecewakan. Apa yang menyebabkan Babylon’s Fall gagal memenuhi ekspektasi para gamer?

Gameplay Repetitif dan Membosankan

Babylon’s Fall adalah game aksi role-playing yang berlatar di dunia fantasi gelap. Pemain mengontrol Sentinel, prajurit yang dilengkapi dengan peralatan bernama Gideon Coffins. Gideon Coffins memungkinkan pemain untuk melompat dan meluncur di sekitar arena pertempuran, serta melepaskan serangan yang dahsyat.

Namun, gameplay Babylon’s Fall quickly berulang dan membosankan. Musuh yang dihadapi pemain sebagian besar sama, dan arena pertempurannya tidak menawarkan variasi yang signifikan. Pertempuran berpusat pada mengalahkan gelombang musuh tanpa henti, dan tidak ada variasi atau strategi yang berarti yang terlibat.

Mekanika Gideon Coffin yang Bermasalah

Mekanika Gideon Coffin adalah fitur utama Babylon’s Fall, tetapi juga menjadi salah satu kelemahan terbesarnya. Gideon Coffins memungkinkan pemain melakukan gerakan yang cepat dan lincah, tetapi pemetaan tombolnya rumit dan tidak responsif. Ini menyebabkan pemain sering membuat kesalahan yang tidak disengaja, yang dapat membuat frustrasi dalam pertempuran yang cepat.

Selain itu, Gideon Coffins sangat kuat sehingga mengalahkan semua tantangan dan menghilangkan ketegangan yang diperlukan dalam sebuah game aksi. Pemain dapat dengan mudah mengalahkan musuh hanya dengan melakukan serangan spam tanpa harus memikirkan strategi atau keterampilan.

Plot yang Lemah dan Karakter yang Tidak Menarik

Plot Babylon’s Fall tidak lebih dari sebuah kendaraan untuk mengantarkan pemain dari satu pertempuran ke pertempuran berikutnya. Ceritanya dangkal dan tidak menarik, dan karakternya tidak berkesan dan mudah dilupakan. Ini membuat sulit bagi pemain untuk terlibat dalam permainan secara emosional, yang semakin membuat pengalaman itu monoton.

Grafis yang Buruk dan Bingkai yang Turun

Secara visual, Babylon’s Fall mengecewakan. Grafisnya tertinggal dibandingkan game modern lainnya, dan framerate sering kali turun, terutama pada konsol. Hal ini membuat sulit untuk menikmati aksi di layar dan merusak pengalaman bermain game secara keseluruhan.

Kurangnya Konten Akhir Game

Babylon’s Fall hanya menawarkan sedikit konten akhir game. Setelah pemain menyelesaikan cerita utama, tidak banyak yang bisa dilakukan selain menggiling level yang sama berulang-ulang. Ini membuat game cepat menjadi basi dan sulit untuk membenarkan waktu yang dihabiskan untuk memainkannya.

Kesimpulan

Babylon’s Fall adalah sebuah kekecewaan total, gagal memenuhi ekspektasi yang ditetapkan oleh PlatinumGames. Gameplaynya yang berulang, mekanika Gideon Coffin yang bermasalah, plot yang lemah, grafis yang buruk, dan kurangnya konten akhir game semuanya berkontribusi pada kegagalannya. Meskipun game ini mungkin menarik bagi beberapa gamer yang sangat menyukai aksi cepat, namun kebanyakan pemain akan merasa bosan dan frustrasi dengan cepat. Babylon’s Fall adalah contoh yang menyedihkan tentang bagaimana bahkan pengembang paling terkenal pun bisa membuat kesalahan, dan berdiri sebagai pengingat bahwa hype tidak selalu sama dengan kualitas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *